2020

Susunan angka cantik yang membentukmu

Keindahannya kukira sama dengan perjalanan hidup pada tahun ini

Aku salah terka

Kepedihan dan kesukaran silih berganti

Wabah dan bencana berdatangan

Satu pergi, banyak datang

Luka hati masih belum kering

Hutang kemarin belum ditimbun

Kini terpaksa harus gali lagi

Gali terus...

Gali... dan gali...

Gali terus sampai dalam

Bahkan cahaya mentari tidak lagi nampak

Ingin berlari dan pergi jauh

Apalah daya badan tak mampu

Biar diri mati dalam galian sendiri

Semakin dalam yang akan tertimbun

Tanah longsor karena hujan semalam

Yang kemudian membasahi pipi

Sembari hujan turun

Semoga Tuhan memberi jalan terbaik

Semoga Tuhan memberi kemudahan

Semoga Tuhan memberi ampunan

Semoga Tuhan memberi Surga

Boyolali

Malam

Hangat malam ini dibungkus sepotong benang kerinduan yang jatuh.

Semakin begitu nikmat ketika mendengar alunan musik yang kau sebut favorit.

Perlahan namun terus mengikat sampai aku lupa bagaimana cara untuk melepasnya.

Kau pergi terlalu jauh, hingga simpul ini begitu cekak.

Aku tidak bisa mengatur rasa ini.

Terus bergejolak.

Meronta.

Berharap ku lepaskan.

Malam ini. Aku harus bagaimana?

        Boyolali, 09 Januari 2020

Cek di contack ya
😊

TERJADI

Angkasa biru.

Bahagia raga.

Menghentikan tangis.

Dan ubah menjadi tawa.

Terbang jauh

Kian tak terlihat.

Tertutup awan

Yang mengacaukan 

Sisa mendung kini terjatuh

Membekas di bumi

menjadi lubang derita

Cintai dia

Tinggalkan ku saja

Aku akan pahami

TAPI AKU SIAPA?

Pelangi terlihat
Memberi warna
Melukis keindahan
Namun ia datang
Hanya saat setelah hujan

Tak mengerti
Tak paham
Bukan Teman
Bukan Pacar
Bukan Adik
Juga bukan musuh

Lalu siapa?
Dikata tak kenal
Padahal kenal
Dikata Kenal
Tapi aku siapa?

KAMI TAK BENCI

Aroma tanah basah
Gemercik air dari tangki
Kilau sinar dari Mentari
Yang perlahan
Tenggelam di ufuk barat

Menikmati. Terus menikmati
Hembus angin yang menyejukkan
Hingga helai rambut mulai menari
Dan air yang jatuh ke penyangga badan
Sungguh sejuk

Namun lama, terasa berat
Teringat suatu kejadian
Dimana ia akan lahir
Masuk ke dunia nyata
Tanpa ada yang menginginkan

Dimana sebuah pernikahan
Hanya akan menjadi dasar
Sementara yang sesungguhnya
Tak ada cinta
Tak ada sayang
Hadirmu dari sebuah kesalahan

Namun
Kami tidak membenci

TERLALU

Terlalu sedih
Memikirkan sesuatu yg seharusnya tak ku pikirkan
Terlalu bahagia
Menerima sesuatu yang seharusnya tak kumiliki
Namun
Terlalu bodoh
Mengabaikan sesuatu yang seharusnya ku pedulikan
Terlalu bodoh
Membenci sesuatu yang bahkan ia begitu mencintaiku

Mencoba ubah terlalu
Mencoba ubah benci
Namun terlalu dalam ia tertanam

Salahkah?
Dosakah?

Ya ALLAH .. bantulah :(